Olá! Seja bem-vindo ao meu blog!

Aqui você dá as boas vindas aos seus leitores, fala sobre você e seu blog, contato:

E aqui você deixa os links de suas redes sociais, com ícones de sua preferência:

Menu

Faça um tour pelo blog ;3

Studi Kasus Ilmu Budaya Dasar BAB 5,6 dan 7 | Mitha Suciana P

Nama : Mitha Suciana P
NPM : 16214682
Kelas : 1EA33
Tugas : Ilmu Budaya Dasar (studi kasus BAB 5,6,7)


Studi kasus BAB 5 Manusia dan Keindahan

1.    Manusia sangat ingin memiliki keinginan akan hal yang indah, keindahan dapat berupa suatu bentuk objek yang cantik, tampan, bersih, baru, dan lain lain. Untuk memenuhi hal tersebut manusia akan selalu mencarinya dengan naluri masing-masing apa yang mereka butuhkan dari keindahan tersebut dan banyak sekali manusia yang jarang mendapatkan hal yang indah di dunia karena kesombongannya dalam menjalani kehidupan. Ttetapi ada juga dari mereka yang tak mengharapkan keindahan memnghampiri mereka karena mereka tidak membutuhkanya. 
          2.      Berbagai macam contoh keindahan seperti:
Ø pemandangan alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung)
   Ø manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh)
   Ø rumah (halaman, perabot rumah tangga dan sebagainya)
   Ø suara
   Ø warna dan sebagainya
Keindahan yang ada di alam ini sepertinya kurang dijaga oleh para manusia. Hingga banyak terjadi kerusakan-kerusakan.
Contoh: hutan-hutan yang ada di indonesia yang sering di tebang oleh penebang liar. Sehingga keindahan pun punah begitu saja itu baru saja contoh kecil dari keindahan yang kurang di jaga.  Tetapi tidak semua manusia yang melakukan itu tetapi masih ada sedikit manusia yang ingin menjaga keindahan yang ada di alam ini.

Opini Setiap manusia didalam dirinya mempunyai naluri untuk memiliki keinginan suatu keindahan baik diwujudkan pada suatu bentuk yang dicitakan oleh Tuhan yang Maha Esa.Keinginnan memiliki keindahan itu sendiri sudah ada sejak manusia dilahirkan apaalagi sudah menginjak dewasa,keinginan tersebut sangat besar untuk memiliki keindahan tersebut.Sifat manusia yang diluar kendali sangat merugikan alam dan manusia itu sendiri sebab keindahan akan rusak oleh manusia yang memiliki keinginan yang diluar kendali akal pikiran yang wajar.Oleh sebab itu maka sifat manusia yang ingin memiliki keindahan harus terkontrol supaya keindahan dapat terjaga selamanya. 




Studi kasus BAB 6 Manusia dan Penderitaan


      1.      VIVAnews - Kematian Jang Ja Yeon sangat menyita perhatian publik Korea Selatan. Maklum saja, artis cantik ini adalah pendatang baru di dunia panggung hiburan negeri Ginseng tersebut. Jang Ja Yeon ditemukan tewas bunuh diri di rumahnya. Tewasnya Jang Ja Yeon itu menjadi pembicaraan bukan karena kematiannya saja yang sangat mengenaskan. Dia juga membawa beberapa nama orang penting dalam bisnis hiburan negara tersebut yang bertanggung jawab atas keputusannya mengakhiri hidupnya dengan jalan bunuh diri.

Jang Ja Yeon menulis alasannya bunuh diri karena adanya eksploitasi dan juga pelecehan seksual yang dialaminya selama berkarir di dunia hiburan negara tersebut.

Dalam tujuh catatan yang dibuat artis yang bermain di serial 'Boys Before Flowers' sebelum dia menghembuskan napas terakhirnya, menceritakan betapa kejamnya dunia hiburan tanah air. Dia diduga dipaksa menjadi budak seks untuk orang-orang kaya di sana demi memuluskan karirnya sebagai artis.

Jang Ja Yeon dikenal setelah kemunculannya sebagai bintang iklan televisi. Pada saat artis cantik itu meninggal dia sebenarnya sedang menunggu rilis dua filmnya. Hampir tujuh juta fans yang membuka websitenya setelah dua hari artis cantik itu meninggal pada 7 Maret 2009 lalu.

      2.      Kenaikan BBM Picu Sakit Jiwa
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kesehatan menilai kenaikan harga BBM dapat menaikkan angka pengidap gangguan jiwa, tindak kriminalitas, dan bunuh diri. "Itu tidak hanya terjadi pada keluarga miskin, tapi juga akan terjadi pada keluarga kaya," kata direktur LBH Kesehatan, Iskandar Sitorus di Surabaya, Jumat (6/6). Menurut dia, kenaikan harga BBM akan menambah tingkat stres masyarakat yang sehari-hari sudah memiliki beban hidup cukup besar. "Stres itu dapat berdampak pada kondisi kejiwaan bagi masyarakat, kecuali masyarakat yang mampu mengendalikan diri dan pasrah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa," katanya. Bahkan, katanya, seorang teman yang suka berkelakar menyatakan, kenaikan harga BBM harus didukung, karena kenaikan harga BBM akan mengurangi jumlah rakyat miskin. "Tapi, hal itu hanya kelakar seorang teman saja, karena jumlah rakyat miskin akan berkurang akibat stres dan mati gara-gara kenaikan harga BBM itu," katanya.
Namun, kelakar itu harus disikapi pemerintah dengan langkah-langkah yang serius untuk mengurangi penderitaan masyarakat akibat kenaikan harga BBM.
"Pemerintah harus mengurangi penderitaan masyarakat miskin dengan memberikan bantuan kepada mereka, sesuai dengan daftar masyarakat miskin yang terdata," katanya menambahkan. Dengan data yang terprogram itu, pemerintah dapat membantu masyarakat miskin yang sulit berobat akibat mahalnya obat, masyarakat miskin yang sulit menyekolahkan anaknya akibat mahalnya biaya sekolah, dan sebagainya.

http://properti.kompas.com/read/2008/06/06/18242451/Kenaikan.BBM.Picu.Sakit.Jiwa






Studi kasus BAB 7 Manusia dan Keadilan

     1.      Rakyat Papua Minta Keadilan
Kontras dan Komnas HAM Papua menilai terjadi penurunan drastis terhadap situasi HAM di Papua pada 2009.
JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Nasional HAM Papua dan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau Kontras menilai bahwa telah terjadi penurunan drastis terhadap situasi hak asasi manusia di Papua pada tahun 2009. Negara dianggap masih mengabaikan perlindungan kesetaraan warga, penghormatan martabat manusia, dan supremasi hukum di Papua.

"Sepanjang 2009, kriminalisasi terhadap warga sipil Papua meningkat. Aparat keamanan dengan mudah mendiskreditkan orang-orang yang dituduh sebagai separatis," kata Wakil Ketua Komnas HAM Papua Matius Murib dalam jumpa pers di Sekretariat Kontras, Jalan Borobudur, Jakarta, Minggu (17/1/2010).

Indikator-indikator ketidakadilan di Papua dilihat dari adanya kriminalisasi atas warga yang mengibarkan bendera, pembubaran demonstrasi damai, hingga penembakan terhadap tokoh pembebasan Papua, Kelly Kwalik, pada bulan Desember 2009. "Dalam kasus penembakan tokoh pembebasan Papua, Kelly Kwalik, terlihat negara gagal menyelesaikan konflik di Papua dalam tatanan demokrasi," ucapnya.

Lebih lanjut ia menyatakan, identitas Papua kini tak lagi mendapat penghormatan penuh karena ekspresi damai kian dilihat sebagai tindakan melawan hukum. "Padahal itu bagian dari penghormatan kebudayaan dan manifestasi hak sipil politik setiap orang, sebagaimana yang dijamin dalam Kovenan Hak Sipil dan Politik serta Kovenan Hak Ekonomi Sosial dan Budaya yang sudah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia pada 2006," ungkapnya.

Atas dasar tersebut, Matius Murib menyatakan bahwa rakyat Papua meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk memberikan prioritas perhatian untuk rakyat Papua. "Janji kesejahteraan, demokrasi, dan keadilan yang menjadi tiga pilar program pemerintahan SBY harus bisa dirasakan langsung oleh rakyat Papua," ujarnya.

Kontras mencatat, dari periode Oktober sampai November 2009, setidaknya terjadi lima penembakan di Papua, dua konflik antarwarga, tiga kasus akibat pengibaran Bintang Kejora, dan satu kasus penganiayaan tahanan di Papua.


      2.      Kasus Nenek Pencuri Singkong
Di dalam sebuah laman blogspot yang diterbitkan 6 Februari 2012 baru-baru ini, dimuat sebuah berita yang menurut pemiliknya merupakan kisah nyata. Judulnya adalah ‘Hakim Hebat’. Kenapa disebut hebat? Karena hakim itu mampu bertindak bijaksana saat seorang nenek mencuri singkong. Berikut adalah kisah lengkapnya.
Kasus terjadi tahun 2011 lalu di kabupaten Prabumulih, Lampung. Di ruang sidang pengadilan, hakim Marzuki duduk tercenung menyimak tuntutan jaksa PU terhadap seorang nenek yang dituduh mencuri singkong, nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya lapar. Namun, manajer tempat dia mencuri tetap pada tuntutannya, agar menjadi contoh bagi warga lainnya.
Hakim Marzuki menghela nafas, dia memutuskan di luar tuntutan jaksa PU. “Maafkan saya,” katanya sambil memandang nenek itu. “Saya tak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi Anda harus dihukum. Saya mendenda Anda 1 juta rupiah dan jika Anda tidak mampu bayar maka Anda harus masuk penjara 2.5 tahun, seperti tuntutan jaksa PU.”
Nenek itu tertunduk lesu. Hatinya remuk redam sementara hakim Marzuki mencopot topi toganya, membuka dompetnya kemudian mengambil uang 1 juta dan memasukkannya ke topi toganya serta berkata kepada hadirin. “Saya atas nama pengadilan, juga menjatuhkan denda kepada tiap orang yang hadir di ruang sidang ini sebesar Rp 50 ribu, sebab menetap di kota ini, namun membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan cucunya. Saudara Panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi toga saya ini lalu berikan semua hasilnya kepada terdakwa.”
Sampai palu diketuk dan hakim Marzuki meninggalkan ruang sidang, nenek itupun pergi dengan mengantongi uang Rp 3.5 juta, termasuk uang Rp 50 ribu yang dibayarkan oleh manajer tersebut yang tersipu malu karena menuntutnya. Sungguh sayang kisahnya luput dari pers.
Meski seandainya ini bukan kisah nyata dan hanya sebagai ilustrasi saja, ada sesuatu yang bisa kita pelajari dari hal ini. Di Indonesia, kasus serupa pun banyak terjadi. Kasus pencurian sandal di masjid, kasus nenek yang mencuri piring, kasus lainnya yang mungkin kita tidak tahu. Berikan perhatian dan bantuan kepada sekeliling kita dan jadilah berkat kemanapun kita melangkah
http://www.gkpb.net/component/k2/item/778-kasus-nenek-pencuri-singkong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sweetie Pie Copyright 2013. Editado por: Roberta. Créditos dos recursos utilizados em: Reino Kawaii.
up