Nama : Mitha Suciana Putri
NPM : 16214682
Kelas : 4EA31
Pendahuluan
PT Kereta Api Indonesia
(Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara yang menyelenggarakan jasa angkutan
kereta api. Layanan PT Kereta Api Indonesia (Persero) ini meliputi angkutan
penumpang dan juga angkutan barang. Pemberlakuan UU Perkeretaapian No.23/2007
secara hukum mengakhiri monopoli PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam
mengoperasikan kereta api di Indonesia.
PT. Kereta Api
(Persero) sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa
transportasi yaitu Kereta api yang dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas
pelayanan karena kepuasan pelanggan adalah tuntutan mutlak konsumen yang tidak
dapat ditawar-tawar. Banyak hal yang harus dilakukan oleh PT. KAI yang ditandai
dengan perubahan besar yang ditandai oleh revolusi teknologi informasi, dengan
adanya kemudahan komunikasi, informasi, dan pelaksanaan yang baik yang menjadi
landasan penyusunan perencanaan dan strategi-strategi yang lebih baik dalam
meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi konsumen.
Pada waktu sebelum
terjadi pembenahan rel kereta api listrik penumpang berebut naik ke kereta api
listrik (KRL) tanpa memperdulikan jumlah penumpang digerbong sampai ada yang
naik diatas kereta api. Penumpang juga sangat terganggu oleh pedagang asongan
yang menjajakan dagangannya di dalam gerbong kereta dan juga ada pengamen yang
memainkan gitar dan bernyanyi dari gerbong satu ke gerbong lain tanpa
memperdulikan penuhnya gerbong kereta api pada saat itu
Tetapi pada saat ini
PT. KAI menghadirkan layanan commuter line yang semua gerbongnya dilengkapi
pendingin ruangan dan kursi yang empuk. Sistem pembelian tiket juga tak lagi
menggunakan kertas. Tak dapat dipungkiri, KRL merupakan transportasi massal
yang menjadi andalan warga di Jabodetabek.
perubahan yang terjadi
dalam layanan KRL merupakan peningkatan kualitas pelayanan dan kepuasan kepada
pelanggan yang ditandai dengan perubahan besar yang ditandai oleh revolusi
teknologi informasi, dengan adanya kemudahan komunikasi, informasi, dan
pelaksanaan yang baik yang menjadi landasan penyusunan perencanaan dan
strategi-strategi yang lebih baik dalam meningkatkan pelayanan dan kenyamanan
bagi konsumen.
Analisis
Kereta api ekonomi yang
menjadi primadona karena harga tiketnya yang murah, sehingga banyak masyarakat
menggunakan kereta api kelas ini. Banyaknya penumpang tidak seimbang dengan
jumlah armada rangkaian kereta api yang ada. Banyaknya penumpang yang tidak
terangkut menyebabkan sebagian dari mereka nekat untuk naik di atap gerbong.
Tentunya ini sangat berbahaya, bagi para penumpang terkadang mengganggu
perjalanan kereta api itu sendiri.
Beragam perubahan pun
mulai dilakukan PT KAI guna untuk memberikan pelayanan yang aman dan nyaman
untuk penumpangnya dimana pada 23 Maret 2009 Pembenahan layanan KRL Jabodetabek
diawali dengan pembelian 8 unit kereta AC pertama seri 8500 yang kemudian
dibentuk menjadi satu rangkaian KRL. Saat itu, rangkaian KRL pertama ini
dikenal dengan nama Jalita, akronim dari Jalan-jalan Lintas Jakarta. Lalu pada
19 Mei 2009 PT KAI membentuk anak perusahaan yang khusus mengoperasikan KRL AC.
Anak perusahaan ini diberi nama PT KAI Commuter Jabodetabek atau KCJ. Tahun
2017, KCJ berganti nama menjadi PT KAI Commuter Indonesia (PT KCI).
Di tahun 2011 Pola
single operation mulai diterapkan. Pada pola ini, semua KRL AC, termasuk KRL
ekspress mulai dilebur menjadi satu layanan yang diberi nama KRL commuter line.
Pada tanggal 25 Juli 2013 Layanan KRL ekonomi di semua relasi dihapuskan sehingga
seluruh perjalanan KRL di wilayah Jabodetabek dilayani oleh KRL commuter line.
Seiring “hilangnya” KRL ekonomi, penumpang pun tak ada lagi yang naik ke atap
kereta.
Perubahan layanan
tiketpun mulai di berlakukan yang mana pada tanggal 1 Juli 2013 PT KCJ menerapkan
sistem tiket elektronik. Tiket elektronik ini menggantikan tiket kertas yang
sebelumnya digunakan. Ada dua jenis tiket elektronik, yakni kartu single-trip
untuk satu kali perjalanan dan kartu multi-trip (KMT) yang dapat digunakan
untuk beberapa perjalanan selama saldo mencukupi. PT KCJ juga memberlakukan
uang jaminan Rp 5.000 pada kartu single-trip. Hal ini dilakukan menyusul
banyaknya kartu single-trip yang tidak dikembalikan sehingga membuat PT KCJ
merugi. Penerapan uang jaminan juga membuat istilah kartu single-trip diubah
menjadi tiket harian berjaminan atau THB. PT KCJ saat ini menyediakan vending
machine untuk mengurangi transaksi di loket. Dengan adanya mesin ini, penumpang
bisa membeli tiket secara mandiri. Mesin ini dapat melayani semua transaksi,
mulai dari pengisian saldo KMT, pembelian, dan pengembalian THB. Jenis tiket
yang biasa digunakan pelanggan sat ini tidak hanya kartu, tiket juga berbentuk
gelang, stiker, dan gantungan kunci.
Tak puas dengan
perubahan itu, PT KCJ saat ini mengintegrasi KRL dengan layanan bus
transjakarta diawali di Stasiun Tebet, Manggarai, dan Palmerah. Dengan begitu,
penumpang bisa naik transjakarta untuk menuju stasiun tersebut. Peningkatan
kemananpun masih terus di lakukan dengan menempatkan berbagai petugas di setiap
gerbong yang dapat membantu atau melayan penumpag, serta disediakannya gerbong
pemisah khusus wanita untuk meminimalisir tingkat kriminalitas atau pelecehan
seksual terhadap wanita.
Pendapat
Pada saat ini perubahan
– perubahan yang terjadi di PT. KAI sudah semakin membaik tidak seperti jaman
yang sebelumnya. Perubahan yang terjadi dari segi kenyamanan pengguna didalam
kereta api atau layanan di stasiun seperti musholla, kantin, wc/kamar mandi,
tempat duduk, dan charging board di tiap – tiap stasiun sudah membaik. Untuk kualitas
pelayanan penggunaan kereta api, layanan tiket sudah sangat baik dengan
menerapkan system elektronik e-ticketing menggantikan tiket kertas sebelumnya. Untuk
KRL sendiri sudah menerapkan pola dimana semua KRL ber-AC termasuk KEL express
sehingga membuat kenyamanan bagi penumpang dan keberadaan pedagang liar atau
asongan di area stasiun sudah mulai ditertibkan secara bertahap diseluruh
stasiun sehingga penumpang tidak merasa terganggu. Hal tersebut dilaksanakan
oleh PT. KAI apabila serius mengelola moda transportasi massal yang memiliki
banyak peluang ini. Perbaikan sarana dan pelayanan, berbagai inovasi dilakukan
untuk menarik masayarakat untuk menggunakan moda transportasi kereta api.
Daftar Pustaka